PeriodeJanuari-Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus angka US$ 10,32 juta. Di tengah pandemi, capaian ini memberi angin segar bagi pelaku usaha khususnya UKM Indonesia. Demikian ditegaskan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan di Jakarta, Selasa (6/7/2021).
Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat KUR, dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ DETERMINAN EKSPOR INDUSTRI KERAJINAN INDONESIA Rudianto1, Darwati Susilastuti2 1. Dosen Fakultas Ekonomi Institut Bisnis dan Multimedia Asmi 2. Dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Borobudur Email rudianto darwatisusi Abstrak Penelitian bertujuan menganalisis determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang. Data time series dengan purposive sampling. Variabel bebas terdiri jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat KUR, dan Inflasi, sedangkan variabel terikat adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Hasil penelitian adalah jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Kata Kunci Usaha Mikro Kecil Menengah, Nilai tukar rupiah, Kredit Usaha Rakyat, Inflasi, Ekspor industri Kerajinan, ECM 1. Pendahuluan Peranan ekspor sebagai salah satu sumber utama penerimaan devisa negara adalah sangat strategis dan penting dalam menunjang kelangsungan pembangunan perekonomian nasional. Ekspor juga berpengaruh dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, serta memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan usaha dan peningkatan lapangan kerja serta peningkatan pendapatan, merupakan sumber devisa negara yang dapat digunakan untuk membiayai impor dan hutang negara. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya dalam rangka menggenjot kinerja ekspor nasional. Neraca perdagangan Indonesia tahun 2017 surplus 11,84 miliar dolar AS, naik 16,22 persen dan nilai impor naik 15,66 persen year on year. Melemahnya kinerja perdagangan Indonesia disebabkan salah satunya karena rendahnya daya saing dalam percaturan liberalisasi perdagangan. Ekspor Indonesia ditopang oleh kinerja ekspor non migas. Ekspor non migas naik sebesar 15,8%. Ekspor barang-barang non migas yang mengalami kenaikan signifikan. Lebih lanjut, untuk mengantisipasi defisit neraca perdagangan total yang berkelanjutan serta perlambatan ekspor non migas maka perlu dirancang strategi pengembangan ekspor dengan mempertimbangkan core competitiveness produk-produk ekspor Indonesia. Nilai ekspor industri kerajinan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Selanjutnya ekspor industri kerajinan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2016. Secara rata-rata selama periode 2010−2016 ekspor kerajinan mengalami peningkatan sebesar 6,93 persen per tahun. Peningkatan terbesar ekspor industri kerajinan terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar US$ juta atau sebesar 14,46 persen. Negara utama tujuan ekspor industri kerajinan adalah Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Singapura, Jerman, Tiongkok, Hongkong, Belgia, Korea Selatan dan Inggris. Peningkatan nilai ekspor komoditas subsektor kriya yang cukup signifikan tersebut menjadikan Swiss sebagai negara kedua tujuan ekspor industri kerajinan pada tahun 2016, menggeser posisi Jepang. Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Ekspor industri kerajinan Indonesia terkendala berbagai hambatan antara lain Peraturan terkait isu keamanan lingkungan, kesehatan dan keselamatan konsumen; bahasa; kompetitor; pemasaran masih terbatas menjadi salah satu kendala sulitnya UMKM berkembang di luar negeri. Permasalahan UMKM saat ini adalah permodalan Lijun, 2016, h. 1145. Pemberian kredit dengan bunga ringan penting mengingat kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi. Pembiayaan tantangan terbesar bagi UMKM adalah pengelolaan keuangan yang efektif baik untuk menjalankan organisasi serta untuk kegiatan ekspansi dalam pertimbangan persaingan global Zhang, 2014, Masalah nilai tukar rupiah terhadap mata uang US dollar juga turut mempengaruhi besarnya kecil nilai ekspor kerajinan Indonesia. Nilai tukar rupiah yang berubah-ubah dan tidak stabil sangat mempengaruhi keadaan ekonomi makro nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya nilai mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional sehingga biaya impor mengalami kenaikan. Variabel kedua adalah tingkat suku bunga dan variabel ketiga terjadinya inflasi menjadi masalah, ketika terjadi nilai rupiah yang melemah membuat terjadinya ketimpangan pada barang-barang ekspor dan perusahaan yang berorientasi pada bahan baku impor. Faktor lain yang mempengaruhi ekspor industri kerajinan Indonesia adalah masalah inflasi. Pada umumnya terjadinya inflasi memicu pertumbuhanimpor lebih cepat berkembang dibandingkan dengan pertumbuhan eskpor Sukirno, 2012. Dapat dikatakan inflasi memiliki hubungan negatif terhadap ekspor Wardhana, 2011. Diberbagai negara maju semakin bertambahnya jumlah uang beredar merupakan penyebab inflasi dan berbeda halnya dengan negara berkembang inflasi sendiri disebabkan ketidakseimbangan fiskal yakni adanya depresiasi nilai tukar serta pertumbuhan jumlah uang yang sangat tinggi Totonchi, 2011. Pemerintah diberbagai negara pasti akan berusaha membuat inflasi di negaranya berada pada batas normal. Inflasi menjadi sebab perekonomian menjadi lesu karena harga barang dan kebutuhan pokok kian terus melambung Mankiw, 2009.dengan banyaknya wirausahawan yang bergerak di bidang kerajinan, akan menghasilkan peluang usaha yang baru sekaligus punya andil untuk menyerap tenaga kerja yang ada di Indonesia. Produktivitas UMKM Indonesia dari kategori industri kerajinan dalam menghadapi tantangan ekspor telah teruji dengan kontribusinya yang signifikan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan devisa negara. Semakin tumbuhnya industri kerajinan dan pasar domestik serta ekspor yang meluas maka lapangan kerja jadi terbuka. Usaha kerajinan mampu mengembangkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan penghasilan bagi semua elemen yang terlibat dalam usaha tersebut. Pertumbuhan ekspor produk kerajinan tangan pernah mencapai 5-6 persen. Kontribusi dari ekspor kerajinan terhadap pertumbuhan sendiri bukan hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung di mana pertumbuhan ekspor yang mapan mendorong pertumbuhan daya beli masyarakat yang kemudian juga menjadi faktor penunjang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pada paper membahas masalah faktor jumlah UMKM, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika, kredit usaha rakyat dan inflasi pengaruhnya pada ekspor industri kerajinan. Permasalahannya adalah apa determinan dan faktor dominan pengembangan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang? 2. Tinjauan Pustaka Isu sentral ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi, dan ketidakstabilan kegiatan ekonomi, serta masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran Bakti, Rakhmat, dan Syahrir, 2010. Kebijakan ekonomi yang dirumuskan pemerintah harus disesuaikan dengan tujuan dan target yang harus dicapai Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ dengan kebijakan yang akan dibuat. Kebijakan jangka pendek bertujuan untuk menjaga stabilitas, sedangkan kebijakan jangka panjang ditujukan untuk pertumbuhan. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Dos Santos, 2007. Kegiatan kerajinan merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya. Meskipun diproses dengan peralatan yang relatif sederhana, namun produk kerajinan memiliki nilai artistik yang sangat tinggi hingga memiliki daya jual yang cukup mahal. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil bukan produksi massal. Volume produksi yang dapat dihasilkan oleh kelompok industri kerajinan ini, sangat bergantung pada jumlah dan keahlian tenaga pengrajin yang tersedia, sehingga kelompok industri ini dapat dikategorikan sebagai industri padat karya Depatement Perdagangan, 2008. Pelaku industri kerajinan masih terbatas pada pengrajin dan pengusaha kerajinan yang masih berskala UMKM yang memainkan peran-peran penting didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Tambunan, 2013. Dalam posisi strategis tersebut, UMKM masih menghadapi banyak masalah dan hambatan dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya. Masalah dan kendala utamanya manajemen, permodalan, Teknologi, bahan baku, informasi dan pemasaran, infrastruktur, birokrasi dan pungutan, serta kemitraan. Kredit Usaha Rakyat KUR adalah kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Kinerja UMKM dapat dipengaruhi oleh inflasi. Menurut Todaro 2004 dan Bachrawi 2004, ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Dengan kata lain, ekspor mencerminkan aktifitas perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara-negara yang lebih maju. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam ekspor komoditi meliputi Daya saing yang rendah dalam harga dan waktu penyerahan. Daya saing sering dianggap masalah internal eksportir, padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi oleh pengusaha sendiri, Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri. Kegiatan ini memerlukan biaya. Akan tetapi, apabila usaha tersebut berhasil, perusahaan akan menikmati keuntungan yang besar dan pada waktu yang sama perusahaan telah memberi sumbangan penting kepada perkembangan ekonomi negara dalam bentuk kenaikan ekspor, pertambahan devisa, pertambahan pajak, pertambahan pendapatan nasional dan pertambahan kesempatan kerja. Dalam melakukan transaksi internasional, setiap negara harus memperhitungkan nilai tukar atau kurs mata uangnya terhadap negara lain agar mempermudah transaksi antar negara. Exchange Rate adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Nilai tukar memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena nilai tukar memungkinkan sebuah negara menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama Krugman dan Obstfeld, 2006. 3. Metodologi Data time series sampel ditetapkan dengan purposive sampling. Independent variable terdiri dari jumlah usaha mikro kecil menengah X1, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika X2, Kredit usaha rakyat X3, dan Inflasi X5. Dependent variable nya adalah Nilai ekspor industri kerajinan Indonesia Y. Metode analisis data menggunakan Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Regresi Berganda OLS dengan Error Correction Model ECM. Formulasi modelnya adalah 1. Ordinary Least Square OLS Multiple Regression Model Ln_EKSPORt = β0 + β1Ln_UMKMt + β2 Ln_KURSt + β3Ln_KURt + β Ln_ Ln_INFLASIt + εt 1 2. Error Correction Model ECM a. Persamaan estimasi jangka panjang L Ln_EKSPORt = b0 + b1Ln_UMKMt + b2 Ln_KURSt + b3 Ln_KURt + b4 Ln_INFLASIt +ECTt 2 b. Persamaan eestimasi jangka pendek S Ln_EKSPORt-1 = b0 + b1Ln_UMKMt-1 + b2 Ln_KURSt-1 + b3 Ln_KURt-1 + b4 Ln_ Ln_INFLASIt-1 + ECTt-1 3 Dimana Ln_Ekspor = Ekspor Industri Kerajinan Indonesia Ln_UMKM = Usaha Mikro Kecil dan Menengah Ln_KURS = Nilai Tukar Rupiah / USD Ln_KUR = Kredit Usaha Rakyat Ln_Inflasi = Inflasi Analisis ECM melalui 3 langkah analisis data yaitu 1 uji stasioner data , 2 uji kointegrasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara variabel X dengan Y, dan 3 menyusun Error-Correction Model Gujarati, 2006. 4. Hasil Dan Pembahasan Hasil Uji asumi klasik untuk semua variabel teah memenuhi persyaratan. Uji Stasioneritas tahap pertama dalam estimasi data menggunakan unit root test. Berdasarkan hasil pengujian Augmented Dickey-Fuller ADF pada tingkat level yang mencangkup intercept, semua variabel pada tingkat ini nilai probabilitasnya > 0,05. Sampai pada tahap ini, untuk semua variabel dikatakan tidak stasioner pada derajat yang sama yaitu pada tingkat level. Sehingga perlu dilakukan uji derajat integrasi atau uji stasioneritas pada derajat difference sampai semua variabel yang diamati stasioner pada derajat yang sama. Hasil uji statistik ADF pada first difference menunjukkan bahwa nilai probabilitas Critical Value dan nilai Probability 0,014 Critical Value dan nilai Probability S intercept; 2. Jumlah UMKN dan KUR berpengaruh signifikan positip terhadap ekspor baik jangka panjang maupun jangka pendek; 3. Kurs dan Inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap ekspor baik jangka panjang maupun jangka pendek; 4. Variabel bebas yang diteliti berkontribusi besar pada ekspor yaitu 90% pada jangka panjang dan 79% pada jangka pendek; 5 Determinan ekspor industri kerajinan Indonesai jangka panjang adalah jumlah UMKN, sedangkan jangka pendek adalah banyaknya KUR. Pengaruh positif jumlah UMKM berarti bahwa setiap kenaikan jumlah UMKM akan diikuti peningkatan jumlah Ekspor Industri Kerajinan Indonesia. Hasil tersebut menjelaskan bahwa UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit BPS, 2016. UMKM telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia. Karena mayoritas usaha berskala kecil tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata uang asing. Sehingga, ketika ada fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala besar yang secara umum selalu berurusan dengan mata uang asing adalah yang paling berpotensi mengalami imbas krisis. Bisnis UMKM menyumbang PDB Produk Domestik Bruto sekitar 60% dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Jumlah UMKN merupakan faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kredit Usaha Rakyat KUR berpengaruh signifikan dan positif terhadap Ekspor Industri Kerajinan baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Pada jangka pendek, KUR merupakan determinan pengembangan ekspor. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 28 Desember 2016, total realisasi kredit KUR Mikro sesar 65,4 triliun. Untuk KUR ritel dan TKI tercatat masing masing sebesar Rp 28,2 triliun dan Rp 151 miliar. Realisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR tahun 2017 turun dibandingkan dengan realisasi tahun 2016. Hingga 31 Desember 2017 penyaluran KUR mencapai Rp 95,56 triliun atau 89,6% dari target sebesar Rp 106 triliun. Tahun sebelumnya, penyaluran KUR mencapai Rp 94,4 triliun atau 94,4% dari target sebesar Rp 100 triliun. Total KUR tersebut disalurkan kepada sebanyak debitur, melalui 36 lembaga penyalur KUR. Peningkatan industri kerajinan berdasarkan perkembangan jumlah UMKN dalam jangka pendek misal dari tahun ke tahun memerlukan penambahan modal yang bisa didapatkan melalui pemberian KUR. 5. Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah 1. Jumlah usaha mikro kecil menengah, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Kredit usaha rakyat, dan Inflasi merupakan determinan ekspor industri kerajinan Indonesia. 2. Faktor dominan peningkatan ekspor industri kerajinan Indonesia pada jangka panjang adalah jumlah UMKM, sedangkan pada jangka pendek adalah besaran KUR. Daftar Pustaka Bachrawi Sanusi, 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi Kreatif 2007-2013. Jakarta Puska daglu Badan Pusat Statistik, 2017. Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016. Jakarta Badan Pusat Statistik, 2017. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri. Ekspor Jakarta Badan Pusat Statistik, 2017. Nilai Tukar Valuta Asing di Indonesia Jakarta Bakti, T. Diana, Rakhmat Sumanjaya, dan Syahrir Hakim Nasution, 2010. Pengantar Ekonomi Makro, Medan USU Press Mankiw N Gregory, 2009. Makro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta Airlangga Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan, Jakarta PT Raja Grafindo Perkasa Natale, De, Douglas and Gregory 2007. The Creative Economy The New Definition ”A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 Buku 2 ”Sosial dan Humaniora“ Analysis of New England’s Cultural Industries and Workforce. New England Foundation for the Arts. Sukirno, S., 2012. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta, PT. Rajagrafindo. Tambunan Tulus, 2012. Perekonomian Indonesia kajian teoritis dan analisis Empiris. Bogor Ghalia Indonesia Todaro, Michael dan Smith C Stephen, 2008. Pembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, Jalil. 2011. Macroeconomic Theories Of Inflation International Conference on Economics and Finance Research IPEDR. Vol. 4 Halaman 459-462 Zhang, Huilan & Okoroafo Sam C. 2014. An E-Commerce Key Success Factors Framework for Chinese SME Exporters. International Journal of Economics and Finance,6 1. Retrieved from Canadian Center of Science and Education ... In addition, MSMEs business growth in Indonesia is considered important because it absorbs labor and increases economic growth Pusparisa, 2020. The establishment of cooperatives, technology, investment, lending is some of the conditions for success in MSMEs development so that they can produce highly competitive products Tange, 2015;Rudianto & Susilastuti, 2019. ...... Empowering MSMEs for real sector growth and job creation, the Indonesian government issued a policy package by providing credit guarantees for MSMEs through the People's Business Credit KUR. According to Rudianto & Susilastuti 2019, credit has a significant effect on improving MSMEs' performance. MSMEs' large contribution to the economy and high absorption of labor have not been accompanied by an increase in competitiveness. ...... Banking credit is beneficial for MSMEs growth, which is allocated to carry out its intermediation function, plays an important role in reducing information search costs and transaction costs so as to produce efficient resource allocation in MSMEs growth. MSMEs do not need to specifically allocate funds costs for MSMEs' growth Rudianto & Susilastuti, 2019;Tambunan, 2021. KUR is a credit or financing service provided by the government through banks to Micro, Small, and Medium Enterprises that still have good business potential or prospects and can repay their loans. ...Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi KreatifDaftar Pustaka Bachrawi SanusiDaftar Pustaka Bachrawi Sanusi, 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta Rineka Cipta Badan Pusat Statistik, 2014. Ekspor Ekonomi Kreatif 2007-2013. Jakarta Puska dagluStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik, 2017. Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016. JakartaMakro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam NurmawanN MankiwGregoryMankiw N Gregory, 2009. Makro Ekonomi. Penterjemah Fitria Liza dan Imam Nurmawan. Jakarta Airlangga Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan, Jakarta PT Raja Grafindo PerkasaThe Creative Economy The New Definition "A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 TahunDe NataleGregory H DouglasWassalNatale, De, Douglas and Gregory 2007. The Creative Economy The New Definition "A Research Framework for New England and Beyond, Including an Economic Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN P 2460 -8696Makro Ekonomi, Teori PengantarS SukirnoSukirno, S., 2012. Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta, PT. Indonesia kajian teoritis dan analisis EmpirisTambunan TulusTambunan Tulus, 2012. Perekonomian Indonesia kajian teoritis dan analisis Empiris. Bogor Ghalia IndonesiaPembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, JalilMichael Dan TodaroC SmithStephenTodaro, Michael dan Smith C Stephen, 2008. Pembangunan Ekonomi. Penterjemah Haris Munandar. Jakarta Erlangga Totonchi, Jalil. 2011. Macroeconomic Theories Of Inflation International Conference on Economics and Finance Research IPEDR. Vol. 4 Halaman 459-462 .
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/450
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/927
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/334
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/72
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/342
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/331
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/643
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/90
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/466
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/195
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/13
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/311
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/933
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/963
  • 8z7y5bnl4s.pages.dev/748
  • peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui