MUQODDIMAH Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 M, sebagai organisasi tertua dan terbesar di dunia yang memiliki masa puluhan juta umat. Dalam perjalanannya bukan berarti tidak mengalami berbagai problematika. Problem-problem yang terjadi di tubuh NU cukup beragam. Ada yang memang sudah warisan dari orang-orang terdahulu, yang banyak orang tidak berusaha untuk memahami
Ilustrasi mendengarkan khotbah Jumat Agung. Foto PixabayIlustrasi pendeta yang ingin menyampaikan khotbah Jumat Agung. Foto PixabayKumpulan Khotbah Jumat AgungYohanes 1926Suatu kali saya memerhatikan antrian panjang di tempat penjualan minyak tanah ketika program konversi dari minyak tanah ke gas itu tengah gencar dikampanyekan. Minyak tanah menjadi langka. Itulah sebabnya antrian di siang hari yang panas itu tampak begitu panjang di tempat penjualan. Saking panjangnya sampai mengambil bagian jalan yang seharusnya digunakan untuk mobil. Dari dalam mobil saya yang turut terhenti karena macet akibat barisan antrian, saya melihat keramaian di antrian itu. Mereka yang ada di antrian tampak berbicara satu sama lain. Terlihat akrab, mungkin mereka saling mengenal. Tiba-tiba sebagian mulai berteriak-teriak meminta penjualan segera dimulai karena hari semakin panas. Akhirnya, pintu pagar kios penjual minyak tanah itu pun mulai dibuka dan orang-orang berebut bergerak ke depan. Mereka berlarian, menabrak, dan menginjak-injak anak-anak yang ikut antrian tersebut. Mulailah terdengar teriakan dan jeritan kesakitan. Selanjutnya, tampak beberapa orang tergeletak di pinggir jalan. Tidak ada yang peduli, semua sibuk berebut mendapatkan minyak dan penderitaan hidup ternyata dapat membuat orang hanya memerhatikan dirinya sendiri. Kesulitan dan penderitaan hidup sering kali membutakan mata kita terhadap keberadaan orang lain. Tatkala kita sedang menghadapi masalah di dalam keluarga, sering kali masalah itu membutakan mata kita terhadap keberadaan atau kesulitan orang lain. Kita kerap berkata kepada diri sendiri, “Saya saja punya begitu banyak pergumulan dan masalah, mana sempat memerhatikan orang lain. Orang lain dong yang memerhatikan saya.”Tatkala kita sedang mengalami kesulitan di pekerjaan, misalnya tidak ada pesanan atau transaksi di toko kita, maka kita akan cenderung terus memikirkan hal itu. Pertanyaan mengapa dan apa yang tidak beres sehingga hal ini terjadi, memenuhi pikiran kita. Pikiran kita sedemikian dipenuhi dengan pertanyaan semacam itu sehingga tidak ada ruang untuk memikirkan orang lain. Ketika kita sedang bergumul tentang kesehatan, ketika kita menderita sakit yang luar biasa, kita mengharapkan orang lain menyatakan kasih kepada kita. Kita mengharapkan orang lain memerhatikan kita. Jarang ada orang yang dapat memerhatikan orang lain manakala ia sendiri sedang sakit dan 2745Dalam rangka memperingati hari Kesengsaraan Tuhan kita Yesus Kristus, khususnya seminggu terakhir ini, secara pribadi kembali saya merenungkan apa yang Tuhan Yesus telah perbuat bagi saya. Dengan penuh beban saya ingin membagikan kepada kita apa yang saya peroleh melalui perenungan satu ayat, yakni Matius 2745. Sebuah ayat yang begitu menarik perhatian saya, “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.” Dalam teks bahasa Yunani kata “daerah” yang dipakai itu adalah “ge” yang bisa berarti land atau negeri; juga bisa berarti earth atau bumi. Jadi, “Mulai dari jam dua belas kegel¬apan meliputi seluruh bumi itu sampai jam tiga.”Ada pengajaran-pengajaran penting yang boleh kita timba dalam peristiwa kegelapan selama tiga jam itu. Saya rindu membicarakan dua hal dalam peristiwa kegel¬apan yang menaku¬tkan observasi objektif, sesungguhnya kegelapan merupakan fenomena alamiah yang terjadi di muka bumi ini. Namun sepanjang sejarah umat manusia, sejak penciptaan Allah atas langit dan bumi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kegelapan yang meliputi bumi pada siang hari pukul hingga pukul tiga adalah tidak pernah terjadi. Bagi saya, kegelapan selama tiga jam itu merupakan suatu mukjizat. Mukjizat ini terjadi sebagai deklarasi tindakan kehendak Allah yang independen atas alam semesta Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan urutan siang dan malam, namun pada hari itu dalam peristiwa penting tersebut Ia telah sisipkan kegelapan pekat pada siang hari. Suatu kejadian yang tidak biasa. Suatu mukjizat besar yang terjadi pada saat kesengsaraan adalah suatu hal yang biasa, lumrah bagi manusia. Kematian tidak mencengangkan kita, baik itu terjadi pada seorang bayi, kanak-kanak balita, remaja, pemuda, atau orangtua. Upacara penguburan atas orang-orang yang meninggal pun, baik itu dilangsungkan secara besar-besaran atau kecil-kecilan, juga bukan merupakan suatu hal yang menakjubkan kita. Namun, hanya ada satu kesengsaraan, kematian yang luar biasa, yakni Anak Allah harus mati. Kematian ini sungguh melampaui segala ekspektasi alam semesta dan umat manusia. Yesus, Anak Allah yang setara dengan Allah dan yang adalah Allah itu sendiri digantung pada salib dan mati. Kegelapan pekat yang mencekam di tengah hari bolong itu harus menemani peristiwa kematian sarjana Alkitab yang tidak mengakui adanya mukjizat beranggapan bahwa sebenarnya kegelapan tersebut hanya karena adanya gerhana matahari. Untuk memberikan sanggahan, kita perlu merenungkan bahwa kegelapan itu bukan saja di luar urutan alamiah, tetapi juga mengungkapkan suatu ketidakmungkinan. Mengapa? sebab kita tahu bahwa perayaan hari Pasah diselenggarakan pada waktu bulan purnama. Perayaan ini terjadi pada antara bulan Maret dan April, yaitu Bulan Nisan dalam pentarikhan Yahudi. Dari pelajaran science jelas dikatakan bahwa adalah tidak mungkin terjadi gerhana matahari pada saat bulan purnama. Maka tak diragukan lagi bahwa hal ini terjadi karena mukjizat dari Tuhan 1929-30Apa yang saudara rasakan ketika berhasil menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu dan berkata “sudah selesai”? Lega? puas? atau bisa juga kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang saudara harapkan. Tuhan Yesus bukan sekedar lega atau puas, apalagi kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Dia harapkan. “Sudah selesai” yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengandung makna yang sangat makna “Sudah selesai” yang diucapkan Tuhan Yesus di kayu salib? Pertama, “Sudah selesai” merupakan proklamasi kemenangan Kristus atas iblis, dosa dan Kristus nampaknya berarti kejahatan menang atas kebenaran, namun dengan mengatakan “Sudah selesai”, di akhir penyaliban, Tuhan Yesus justru sedang memproklamasikan kemenangan-Nya secara total, mengalahkan iblis, bapa segala kejahatan, sumber segala dosa dan maut. Matius, Markus dan Lukas mencatat bahwa Tuhan Yesus mengucapkan kalimat tsb dengan suara nyaring, bukan lemah. Padahal seharusnya Dia sudah kehabisan tenaga karena tekanan yang demikian berat baik fisik maupun mental dan spiritual. Suara nyaring menunjukkan bahwa tidak ada sesuatupun, termasuk tekanan dan penderitaan seberat apa pun yang dapat meraih kemenangan itu dengan cara melakukan semua kehendak Bapa dengan sempurna dan dengan ketaatan mutlak. Di taman Gesemani Dia berdoa “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Mt 2639, dan Dia sudah melakukan apa yang menjadi doa-Nya itu dengan dunia ini tidak ada seorangpun yang hidupnya dinubuatkan dengan sangat mendetail seperti Tuhan Yesus, dan Dia sudah menggenapi semuanya tanpa terkecuali, sampai yang sekecil-kecilnya. Sejak awal iblis terus melampiaskan kejahatannya dan berusaha menghancurkan Tuhan Yesus agar Dia gagal menggenapi nubuat tentang diri-Nya. Ketika Tuhan Yesus lahir, melalui tangan Herodes dia melakukan percobaan pembunuhan. Pada awal pelayanan Tuhan Yesus, secara langsung iblis mencobai Dia di padang gurun untuk menjatuhkannya secara moral. Melalui para pemimpin agama, iblis melakukan perlawanan bertubi-tubi dengan fitnah, pertanyaan-pertanyaan yang menjebak, usaha-usaha pembunuhan, dll. Iblis juga menggunakan kekuatan politik melakukan bullying berita-berita hoax dan pembodohan publik serta pengerahan massa untuk mempengaruhi keputusan pengadilan sehingga Tuhan Yesus yang nyata-nyata tidak bersalah dijatuhi hukuman yang bukan hanya paling sadis, tetapi juga paling menghina yaitu salib. Penghinaan terakhir yang diterima-Nya adalah pemberian anggur asam dengan menggunakan bunga karang pada sebatang hisop. Mattew Henry berkata bahwa setetes air jauh lebih berharga dari pada anggur asam. Raja segala raja, harus berada di atas kayu salib dan minum anggur asam dari bunga karang yang dicucukkan pada sebatang hisop merupakan penghinaan yang paling 27 45-56Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran kiranya menyertaihati dan pikiran saudara-saudaraku sekalian, di dalam Kristus Jesus Tuhan kita, seiman di seluruh tanah air, pada tahun ini, kita merayakan Hari KematianYesus Kristus di tengah-tengah pandemi global yang disebut dengan Covid-19. Situasi masih belum menentu. Vaksin untuk virus ini pun belum ditemukan. Sudah puluhan ribu orang meninggal di seluruh dunia. Mungkin, ada dari antara yang meninggal itu adalah sahabat kita, saudara kita, atau bahkan kekasih hati kita sendiri. Hati kita remuk. Namun, banyak pula pula dari antara mereka yang terinfeksi virus itu berhasil sembuh. Ini tentu saja pantas untuk kita syukuri. Oleh sebab itu, di dalam iman yang teguh kita berharap keadaan akan segera membaik dan hati kita kita pada hari ini didasarkan pada Matius 27 45-56, teks yang menarasikan penderitaanYesus yang sangat tragis di kayu salib. Yesus sampai menjerit dengan suara besar Yunani phone megale karena merasa ditinggal oleh Bapa-Nya. Dia berkata “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Selain itu, lewat teks ini kita juga dapat menyaksikan tindakan keji seseorang yang member Yesus minum bunga karang yang sudah dicelupkan ke dalam anggur asam, ditambah dengan olok-olok dengan bertanya apakah Elia akan datang untuk menurunkan-Nya dari salib. Namun, saudara-saudara, di samping penderitaan itu, dalam teks ini disebutkan juga tujuh peristiwa lain yang mengiringi kematian Yesus, yang menari kuntuk kita perhatikan lebih ketujuh peristiwa itu? Pertama, gempabumi. Kedua, bukit-bukit batu terbelah. Ketiga, kuburan-kuburan terbuka. Keempat,banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Kelima, mereka yang telah bangkit itu disebut masuk ke kota kudus, yaitu Yerusalem, dan menampakkan diri kepada banyak orang. Lebih lagi, keenam, dengan sedikit lebih variatif dibanding catatan injil Markus, terjadinya gempa bumi itulah yang menyebabkan kepala Pasukan dan prajurit-prajurit Romawi dalam rasa sangat takut mempersaksikan “Sungguh, Iaini adalah Anak Allah.” Dan, ketujuh, yang tak kalah penting, dicatat bahwa kejadian-kejadian itu disaksikan dari jauh oleh tiga perempuan murid Yesus yang setia mengikuti Yesus dari Galilea, yaitu Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu dari anak-anak Zebedeus. Artinya, kematian Yesus dan keenam peristiwa di atas adalah nyata, ada saksinya. Peristiwa salib bukan yang hendak disampaikan khotbah ini kepada kita di tengah pandemi virus ini? Mengapa pada saat-saat kita memeringati kematian Yesus di rumah kita pada musim wabah ini kita disuguhi oleh kisah kematian Yesus yang tidak saja menyajikan kematian tragis dari Yesus, tetapi juga yang justru mencatat bahwa peristiwa kematian Yesus di salib itu, dan kebangkitan-Nya nanti, telah menyebabkan orang-orang kudus bangkit dari kubur mereka dan malah menampakkan diri pada banyak orang di sana? Apakah ini hendak berkata kepada kita bahwa, seperti tema khotbah kita, pengorbanan Yesus itu bukan hanya mampu menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, melainkan memiliki kuasa membangkitkan orang-orang yang telah terkubur sekali pun, orang-orang yang telah dikuduskan-Nya, dan yang untuk dan atas nama-Nya meninggal, termasuk akibat Covid-19, termasuk mereka yang kehilangan nyawa karena berkorban untuk menyelamatkan para korban virus ini dari kematian, sehingga kisah itu menghibur kita dalam saat-saat duka ini, menghibur kita semua yang tengah menangis? Satu hal yang pasti, Yesus ingin kita hidup. Hidup dalam damai sebabitu, saudara-saudara sekalian, kita bisa juga memaknai khotbah ini dengan melihat penderitaan kita karena Covid-19, dan kematian sesamakita korban Covid 19, sebagai pemicu dan pemacu untuk menghargai kehidupan dan terus memperjuangkannya. Berapa pun jumlah korban saat ini, itu sudah terlalu banyak. Kita tidak ingin ada korban jiwa lagi. Kita juga tidak boleh pasrah tanpa melakukan apa pun. Kematian Yesus di kayu salib dan kematian para sahabat kita karena Covid-19 kiranya membangkitkan semangat kita untuk memperjuangkan kehidupan kita, kehidupan sesama kita, lewat usaha-usaha serius menghentikan penyebaran virus Covid-19, mengobati yang terjangkit, menolak menulari yang lain tanpa sengaja dengan tidak berkumpul-kumpul, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan seterusnya, termasuk dengan mengikuti sepenuhnya anjuran pemerintah. Kita juga berharap Perpu No 1/2020 dan Peraturan Menteri Kesehatan No 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan Penanganan Covid 19 dapat berkorban di kayu salib untuk keselamatan kita. Kematian-Nya itu sendiri membangkitkan harapan bagi kita bahwa kita tidak dibiarkan begitu saja dalam menghentikan penyebaran Covid-19. Ia bersama kita. Kuasa kematian-Nya itu melindungi para tenaga kesehatan yang berjuang menyelamatkan korban-korban terinfeksi, bersama dengan disiplin tinggi kita menjaga jarak fisik sosial, dan memberkati usaha-usaha kita menolong sesama yang berkekurangan akibat kesetiaan kita menjaga jarak fisik sosial yang adalah sumber pengetahuan juga akan menyertai para peneliti dan ilmuwan untuk sesegera mungkin menemukan vaksin penakluk virus ini. Biarlah hati kita terus memercayai kuasa kematian Yesus yang menyelamatkan kita, yang dahulu telah menyebabkan orang-orang yang sudah lama berada di kubur bangkit dan menampakkan diri kepada orang-orang banyak. Kuasa kematian Yesus itu kini juga bersama kita mengalahkan penyebaran virus Covid-19 ini. Percayalah, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dia menyertai kita senantiasa. Mari bersemangat mengalahkan Covid-19 bersama Tuhan Yesus. Di dalam iman yang teguh kita telah dan akan selalu mempersaksikan “Sungguh, Iaini adalah Anak Allah.” menyampaikan khotbah Jumat Agung sebagai rangkaian ibadah peringatan Hari Paskah. Foto Pixabay“Mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kananNya dan yang lain di sebelah kiriNya.” – Lukas 23 33Saudara dan saudari sekalian dalam Tuhan kita!Sebelum saya mulai berkhotbah, saya ingin mengajarkan agar pada hari ini Saudara sekalian sebaiknya membaca sendiri cerita Jumat Agung, yaitu tentang penderitaan dan kematian Yesus Kristus, sebagaimana tertulis dalam keempat Injil; dan kemudian lebih dari sekali tapi berulang-ulang.“Kedua orang penjahat bersama Dia.” Apakah kita semestinya heran karena Yesus berteman dengan orang jahat ataukah kita tercengang karena kedua penjahat berteman dengan orang baik? Walaupun demikian, keduanya tepat! Sudah tentu ketiga orang ini tergantung di situ Yesus di tengah, seorang penjahat di sebelah kanan dan sebelah orang lagi di sebelah justru bagi orang-orang jahat itu, orang yang bersama mereka disalibkan dan menghadapi maut, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri itu mati. Yesus tidak mati untuk suatu dunia yang baik, tetapi untuk dunia yang jahat. Ia tidak meninggal demi kepentingan orang-orang saleh, tetapi demi mereka yang tidak berTuhan. Ia tidak mati untuk orang-orang benar, tetapi untuk orang yang salah. Ia mati agar mereka semua dibebaskan, dimenangkan, diberikan kesukaan, dikaruniakan hidup yang sepenuhnya! Kedua orang itu pastilah penjahat orang jahat, tidak berTuhan. Yesus sendiri dihukum sebagai pelanggar, penjahat bersama-sama dengan mereka, bersama-sama di bawah hukuman yang sama itu. Sungguh besar kasih Tuhan!Banyak hal yang perlu kita pahami pada peristiwa penyaliban Yesus, peristiwa yang sangat menggetarkan jiwa kita dan sangat mempengaruhi seluruh hidup kita. Sebab peristiwa ini bukanlah peristiwa yang memperlihatkan ketidakberdayaan Yesus Kristus tetapi sebaliknya menyatakan kemuliaan dan keagungan Yesus ada satu peristiwa “Jumat Agung” yaitu saat Yesus memberikan diri-Nya disalibkan di bukit Golgota. Lalu setiap tahun kita merayakan dan mengingat keagungan Yesus Kristus. Dari sekian tahun yang telah kita lalui, dengan “Jumat Agung” yang kita rayakan berulang-ulang, apakah kita sudah menghargainya dengan layak? Sudahkah kita menunjukkan penghormatan dan pengakuan sungguh-sungguh akan pengorbanan Yesus Kristus untuk menebus kita dari dosa-dosa pelanggaran kita?Yesus tidak mati untuk dosa-dosa-Nya sendiri karena Ia sungguh tidak berdosa. Ia mati karena dosa-dosa kita. Ia menyerahkan nyawa-Nya sebagai korban penebusan dosa. Hal ini yang terpenting kita pahami, karena dosa kita Yesus menderita, karena dosa kita Yesus disalibkan, karena dosa kita Yesus mati; seharusnya kita berbalik dari dosa-dosa kita, hidup dalam penyucian diri oleh darah Yesus Kristus yang telah tercurah bagi kitaDalam bacaan kita Mazmur 22 amat jelas bahwa “segala penderitaan yang akan menimpa Kristus” dinyatakan bagi penulis Mazmur ini yaitu Raja Daud yang hidup dan bertahta sekitar tahun sebelum Kristus. Mari kita bandingkan Mazmur 222 “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” dengan Matius 2746 “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Hal ini bukan sebuah kebetulan, tetapi sebuah perencanaan dan penggenapan, sekaligus juga menjadi sebuah jawaban. Sebab pertanyaan Raja Daud “mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Menyatakan kehilangan tanda-tanda perkenanan-Nya, karena ditindas oleh beratnya beban dan pergumulan hidup, kehabisan daya oleh dukacita dan kengerian, sehingga berseru-seru dengan sungguh-sungguh untuk dibebaskan. Perasaan ditinggalkan secara rohani merupakan penderitaan yang paling pedih. Sedangkan Yesus mengucapkan kalimat mazmur ini untuk menyatakan diri-Nya yang telah dijadikan dosa karena kita. Betapa besar dampak yang harus ditanggung-Nya karena dosa kita, supaya kita benar-benar benci dengan dosa kita. Dan yang terutama pertanyaan Raja Daud dijawab Tuhan Yesus, bahwa “Aku menderita bagimu”, lalu mengapa engkau berkata ditinggalkan? Tuhan hadir dalam penderitaan kita untuk memberikan jalan keluar bagi kita mendalami Lukas 23 44-48 untuk melihat keajaiban dan keistimewaan Yesus dalam penderitaan-Nya bagi 44-45a “Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar.” Kegelapan tiga jam adalah suatu keajaiban. Peristiwa tersebut bukanlah gerhana matahari karena gerhana matahari tidak mungkin terjadi pada masa Paskah ketika bulan sedang purnama. Kegelapan tersebut dikirim Allah untuk menutupi salib Anak-Nya ketika Ia dijadikan dosa karena kita bd. 2 Kor. 521. Seluruh alam seakan-akan turut berduka bersama Pencipta ketika Ia menderita dan 45b “Dan tabir Bait Suci terbelah dua.” Kejadian ajaib itu hendak menyatakan kepada para imam dan orang-orang Yahudi bahwa jalan masuk ke dalam hadirat Allah telah terbuka bagi semua yang datang kepada-Nya oleh iman di dalam Kristus Yesus bd. Ibr. 91-1025. Orang-orang berdosa tidak memerlukan Bait Allah, altar, korban-korban, atau imam dunia lagi karena semuanya telah digenapi di dalam karya Anak Allah yang telah 46 “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” Sebenarnya ungkapan itu merupakan doa menjelang tidur bagi anak-anak Yahudi, dan dengan doa itu terlihat bagaimana kematian Tuhan kita itu penuh keyakinan, penyerahan dan kemenangan. Mereka yang menerima Yesus sebagai Juruselamat dapat menghadapi kematian dengan keyakinan dan kepastian yang sama bd. Flp. 120-23, 2 Kor. 51-8. Kata-kata Yesus juga mengambil kata-kata Daud dalam Mazmur 316 “Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku”. Bukan hanya berarti Yesus mengutip kata-kata Daud, tetapi juga Tuhan telah menanamkannya dalam mulut raja Daud sehingga nyata bahwa Yesus 47 “Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"” Kepala pasukan adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan eksekusi penyaliban Yesus dari awal sampai akhir. Tentunya ia telah memperhatikan dengan seksama setiap momen yang dilalui. Dan mungkin saja kepala pasukan ini telah banyak menyaksikan penyaliban para penjahat. Tetapi ia melihat hal yang berbeda pada diri Yesus sehingga ia mengakui “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” Dia tidak menemukan satu pun kesalahan Yesus pada proses penyaliban ini. Pengakuan ini keluar dari mulut orang romawi, bukan dari mulut orang Yahudi. Dia kagum dan sangat terkesan dengan bagaimana Yesus menghadapi penderitaan serta 48 “Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.” Apakah ini merupakan tanda pertobatan? Atau hanya sekadar kecewa dan menyalahkan diri. Mereka memukul-mukul diri lalu pulang. Kelihatannya mereka akan segera lupa dan melanjutkan hidup mereka. Sebab mereka tidak menindaklanjuti penyesalan mereka. Mereka adalah para penonton yang tertarik untuk melihat pelaksanaan hukuman mati tersebut, tetapi tentu saja apa yang telah mereka lihat dan dengarkan cukup untuk menyadarkan mereka akan dosa-dosa mereka, tetapi nyatanya tidak mengubah apa-apa dalam diri Yesus yang Agung yang sangat berarti bagi kita yaitu “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dalam penderitaan-Nya Yesus memanggil Allah sebagai Bapa. Saat Ia menyerahkan hidup dan jiwa-Nya bagi kita, Dia melakukannya bagi kita dengan memanggil Allah sebagai Bapa, supaya melalui Dia kita bisa diangkat menjadi anak-anak Allah. Kristus sengaja memakai kata “Bapa” untuk menunjukkan peran-Nya sebagai Perantara. Dia adalah Imam dan sekaligus Korban persembahan, korban tebusan untuk melepaskan kita dari penghukuman. Harga mahal harus dibayarkan ke tangan Allah, sebagai pihak yang dirugikan oleh pelanggaran dosa itu. Dialah yang membayar lunas semuanya itu kepada Allah. Ya Bapa, terimalah nyawa-Ku dan jiwa-Ku sebagai ganti nyawa dan jiwa para pendosa yang Kutebus melalui kematian-Ku. Kristus mengungkapkan kerelaan-Nya untuk mempersembahkan kita belajar untuk mengungkapkan “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Ada orang yang mengatakan, hafalkanlah kata-kata ini untuk diucapkan menjelang kematian. Maka kata-kata ini dijadikan persiapan untuk menjelang kematian saja. Walau bagaimanapun hidupnya, yang penting ia sempat mengucapkan kata-kata ini menjelang kematiannya. Tentu pengajaran ini tidak tepat seperti yang Tuhan kehendaki. Bahwa jauh sebelum kematian, kita telah mengucapkan kata-kata ini dengan benar, bahwa kita telah menyerahkan nyawa atau hidup kita ke dalam tangan Bapa. Orang yang telah menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Bapa tentu menjadikan hidupnya menjadi persembahan yang harum bagi harus tetap memusatkan pikiran-pikiran kita kepada Kristus, dan membiarkan hati kita tenggelam dalam penderitaan-penderitaan-Nya sampai kita mengalami persekutuan dengan penderitaan-penderitaan-Nya itu. Dengan kita berbagi dengan Kristus dalam penderitaan-Nya hingga kita dimampukan menjalani penderitaan kita dan tetap merasakan Tuhan beserta kita. Kita mengakui kebaikan Tuhan bukan hanya dalam keberhasilan tetapi juga kita mengakui pengaturan Tuhan dalam penderitaan kita untuk membentuk diri kita seperti Tuhan ikut menyaksikan Kristus disalibkan melalui Firman dan Sakramen Perjamuan Kudus. Ada yang merasakan sedikit tersentuh dan cepat melupakannya, perasaan tersentuh itu tidak terus berlanjut. Seharusnya dan selayaknya hati kita sangat tersentuh dan kasih Tuhan tertanam secara mendalam dalam hati kita hingga kita merespons dengan sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus. 191-6Hari itu tepat sama seperti hari-hari sebelumnya bagi Pontius Pilatus. Ia menantikan tugas-tugas rutin di kantornya. Beberapa jam harus diluangkan dalam menangani persidangan pagi hari menjelang tibanya waktu makan siang. Setelah itu, menjelang pulang istirahat, ia harus sibuk menyiapkan laporan kerjanya untuk pemerintah Roma. Pada malam hari, kadang diselingi dengan jamuan makan malam tradisional para petinggi Roma, yang dimeriahkan oleh musik dan hiburan-hiburan lain. Bagi Pilatus, pagi ini mungkin sama dengan pagi-pagi sebelumnya, namun sungguh ia tidak sadar sepenuhnya betapa pagi ini merupakan suatu pagi yang sangat menentukan bagi berdiri berhadapan dengan Yesus Kristus, Anak Allah,Ia telah membuat satu keputusan besar dalam hidupnya,Ia telah menjual kehormatan dirinya dan menandai dirinyasendiri dengan predikat a compromiser and a coward!Selama kira-kira 12 jam Pilatus tampil di layar beberapa jam itu pula dengan sangat jelas terbentang satu lukisan pergumulan diri Pilatus, kelemahan diri serta kehancuran karakter seorang pemimpin. Memang ia tampil dalam beberapa jam saja, namun justru telah memerankan satu bagian yang sangat penting dalam peristiwa penyaliban Tuhan akan melakonkan perannya sekali lagi di hadapan kita pada hari ini. Dalam rangka memperingati Jumat Agung, marilah kita merenungkan dosa-dosa Pontius Pilatus sebagai sebuah peringatan untuk diri kita. Mari kita simak satu per satu!Dosa KompromisPilatus tahu dengan jelas bahwa Yesus tidak bersalah dan bahwa Yesus harus dibebaskan. Pilatus ingin melihat Dia dibebaskan. Ia ingin menjadi seorang hakim yang baik! Dalam relung hatinya ia ingin melakukan sesuatu hal yang baik. Namun Pilatus tahu bahwa musuh-musuh Yesus menginginkan kematian-Nya, dan ia tahu bahwa para musuh-Nya itu sangat berkuasa. Dengan hasrat untuk menyenangkan banyak orang, maka ia telah mencoba untuk mencoba untuk melakukan hal yang benar sekaligus hal yang salah. Ia telah mencoba untuk memuaskan tuntutan hati nuraninya, dan pada waktu yang sama untuk memuaskan hati para musuh Yesus. “Aku tidak akan membunuh Dia seandainya mereka tidak mendesak aku untuk melakukan hal ini!” Ia berkata, “Aku hanya ingin setengah membunuh Dia saja, aku akan menyesah Dia demi untuk memuaskan hati para musuh-Nya. Namun di sisi yang lain, aku akan menyayangkan nyawa-Nya, sehingga hati nuraniku tidak tertekan.”Maka Pilatus menyerahkan Yesus ke tangan pasukan laskar Romawi yang berada di barak mereka. Pakaian Yesus ditanggalkan, dan cemeti Romawi yang terkenal sebagai alat cambuk berduri pada zaman itu dicambukkan pada punggung Yesus. Cambukan pada punggung itu mengakibatkan luka dan darah pun mengalir.
CatatanKaki: Lengkapnya ayat-ayat 117, 118 dan 119 dari surat at-Taubah itu artinya adalah sebagai berikut: 117. Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, kaum Muhajirin dan kaum Anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan. Yaitu setelah hati sebagian dari mereka hampir menyimpang, kemudian Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengasih Lagi Penyayang kepada
11 JUNI 2023 2023 TAHUN UNTUK BANGKIT, JADILAH PEMENANG! untuk kalangan sendiri gambar dari pinterestShalom Saudara semua, jika kita berbicara tentang identitas Insan Pentakosta, maka pengajaran yang paling sentral adalah baptisan Roh Kudus. Pemahaman Baptisan Roh Ku d u s l a h y a n g m e n j a d i k a n kegerakan Pentakosta di dunia berkembang pesat dan sekaligus yang menopang kegerakan ini sampai sekarang. Artikel ini akan membahas mengenai apa itu baptisan Roh Kudus, tanda awal baptisan Roh Kudus, serta manfaat berbahasa Roh. Pengakuan iman GBI adalah “Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkatakata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus.” Baptisan Roh Kudus yang dimaksud adalah pengalaman dipenuhi oleh Roh Kudus setelah seseorang lahir baru atau menerima keselamatan seperti yang dialami oleh para murid-murid Yesus. Yesus menyuruh para murid-muridNya untuk menunggu di Yerusalem untuk dipenuhi oleh Roh Kudus yang dijanjikan oleh Bapa. Maka para3 bersambung ke halaman 6 mur id b e rdo a , memuji, dan menantikan datangnya janji Bapa itu. Tiba-tiba pada hari Pentakosta, janji Bapa digenapi, “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasa-bahasa lain”. Kisah Para Rasul 24 Para murid sudah percaya kepada Yesus, sehingga baptisan Roh Kudus yang diberikan di sini itu berbeda dengan karya Roh Kudus yang masuk ke hati setiap orang ketika mereka mulai percaya kepada Yesus. A. BAPTISAN ROH KUDUS KEPADA MEREKA YANG SUDAH PERCAYA Ada 2 kejadian lain di dalam kitab Kisah Para Rasul, dimana orang yang takut akan Tuhan dilawat oleh Roh Kudus. 1. Keluarga Kornelius Kornelius tercatat adalah seseorang yang, “takut akan Allah dan senantiasa berdoa kepada Allah” Kisah Para Rasul 102 Allah mendengar doanya, dan dalam sebuah penglihatan Kornelius diminta untuk memanggil Petrus ke rumahnya. Ketika Petrus datang dan berkhotbah, tiba-tiba “turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu” ayat 44. Bagaimana Petrus dan teman-teman Yahudinya tahu itu karunia Roh Kudus? Karena mereka melihat dan mendengar “orang-orang itu berkatakata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah” ayat 46. 2. Para murid di Efesus Dalam perjalanannya, Paulus singgah ke Efesus dan bertemu dengan orangorang percaya di kota itu. Paulus bertanya, 4 13 selasa 14 rabu 4 Gd. Grha Amal Kasih Jl. Danau Bogor Raya No. 8A Bogor Kel. Katulampa, Kec. Bogor Timur, Bogor 16144 Tel. 0251-8351060, 0251-8578374 Web Email [email protected] Azusa Street Prayer Tower pkl. via ZOOM Mezbah Doa Pagi KANTOR GEREJA pkl. - via ZOOM 12 senin Azusa Street Prayer Tower pkl. via ZOOM JUNI15 kamis 16 jumat 17 sabtu 18 minggu Ibadah Raya ON SITE & STREAMING VIA YOUTUBE channel GBI Danau Bogor Raya pkl. WIB Bagi Saudara yang akan memberikan persembahan perpuluhan atau persembahan lainnya, dapat ditransfer ke Rekening Bank Permata No. 070 16 84 702 atas nama Gereja Bethel Indonesia Jemaat Induk Danau Bogor Raya Rekening Bank BCA No. 573 53 80 777 atas nama Gereja Bethel Indonesia Saudara juga dapat tetap mentransfer ke Nomor Rekening seperti yang biasa Saudara pergunakan selama ini. Mohon bukti transfer dapat dikirim melalui WhatsApp 0813-9871-8924 an. Chrisyani Dept Keuangan R7 Bogor PERSEMBAHAN ATAU PERPULUHAN P E M B E R I T A H U A N Anda Rindu Menjadi Saluran Berkat ? 1. LumbungCOOL menerima donasi berupa beras atau mie instan yang dapat dikirim atau kami dapat mengambil di tempat Bapak/Ibu/Saudara. 2. LumbungCOOL menerima donasi berupa uang tunai yang dapat ditransfer ke BCA 566 075 3780 an. GBI Danau Bogor Raya. Mohon bukti transfer dapat dikirim melalui WA 0813-5000-3682, Sdri. Cindy Lensoen. Informasi LumbungCOOL dapat menghubungi WA 0813-5000-3658 Menara Doa Pembangunan pkl. via ZOOM Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman ini melebihi yang terjadi di Azusa Street. Pentakosta Ketiga akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali. Pentakosta Ketiga akan membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa, dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa. Pentakosta Ketiga lahir di Indonesia dan bergerak ke bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan kembali ke Yerusalem. Pentakosta Ketiga akan memberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali. PENTAKOSTA KETIGA Mezbah Doa Pagi pkl. - via ZOOM6 sambungan dari halaman 3 “sudahkah kamu menerima Roh Kudus Ketika kamu menjadi percaya?” Kisah Para Rasul 192 Para murid berkata belum pernah dengar tentang Roh Kudus dan mereka hanya dibaptis air. Maka Paulus segera menumpangkan tangan atas mereka dan “turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat” ayat 6. Saudara, berbahasa Roh adalah tanda awal seseorang dibaptis Roh Kudus. Ini adalah pemberian dari Bapa kepada setiap orang percaya yang mau dan hari-hari ini betapa pentingnya kita banyak berdoa dan berbahasa Roh khususnya di tengah situasi pandemi yang masih ada saat ini. B. MANFAAT BERBAHASA ROH Mengapa penting untuk orang percaya mengalami baptisan Roh Kudus? Karena ada 2 manfaat utama yang dapat dirasakan, yaitu 1. Kita akan hidup semakin intim dengan Bapa dan menjadi kuat di dalam Dia Bahasa Roh adalah pemberian dari Bapa agar kita bisa lebih intim di dalam persekutuan dengan-Nya. 1 Korintus 142 menjelaskan bahwa orang yang berbahasa roh, mereka berbicara langsung kepada Bapa. Roh y a n g a d a d a l a m d i r i k i t a mengucapkan hal-hal yang rahasia kepada Bapa. Apa sih hal yang rahasia itu? Di dalam Roma 826, Paulus berkata bahwa Roh membantu di dalam kelemahan kita berdoa. Ketika kita berdoa dengan akal budi, mungkin ada hal-hal yang tidak terucap atau ke luhan-ke luhan yang tida k tersampaikan. Nah, berbahasa Roh mengeluarkan keluhan-keluhan terdalam kepada Bapa secara langsung. Bukankah ini sebuah persekutuan yang indah? Berbahasa Roh juga penting di dalam membangun kekuatan rohani kita. Di dalam 1 Korintus 144dikatakan, “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri.” Kata membangun di sini memiliki gambaran seperti orang yang sedang membangun rumah. Mulai dari temboknya, strukturnya, semua dibangun sampai kokoh. B e r b a h a s a r o h i t u s e p e r t i membangun kekuatan rohani dari dalam, membangun iman kita. Kalau iman kita kuat, rohani kita kokoh dari dalam, maka serangan dan tekanan apapun dari luar akan sanggup kita hadapi. Paulus mengalami banyak tekanan dan penderitaan di dalam melayani Tuhan. Dia pernah “5 kali disesah orang Yahudi, 3 kali didera, 1 kali dilempari batu. Tiga kali mengalami kapal karam, terkatung-katung di lautan” 2 Korintus 1124-25. Bagaimana dia bisa kuat menghadapi itu semua? Saya yakin kehidupannya yang intim dengan Roh Kudus memberikan kekuatan dari dalam untuk terus melayani. 2. Berbahasa Roh memberikan kuasa serta keberanian untuk menginjil dan menyelesaikan Amanat Agung Dalam Kitab Kisah Para Rasul, ada pola yang berulang-ulang terlihat. Orang yang dipenuhi Roh Kudus diberi keberanian untuk menginjil. Dalam Kisah Para Rasul 48, tertulis Petrus dalam kepenuhan Roh Kudus bersaksi dengan berani mengenai Yesus. Apa respon orang Saduki? Ayat 13 mencatat “sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes”. Sesudah insiden di sidang itu, para murid berkumpul untuk berdoa dan Kisah Para Rasul 431mencatat, “mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani.” Wow! Para murid yang dipenuhi Roh Kudus bukan saja diberi kuasa untuk melakukan tanda dan mujizat, tetapi d i b e r i k e b e r a n i a n u n t u k member itakan Fi rman Allah! Keberanian dari Roh Kuduslah yang diperlukan untuk kita menyelesaikan Amanat Agung di era Pentakosta Ketiga ini. UNTUK TIDAK MERENDAHKAN ROH KUDUS Yesus memberikan peringatan keras kepada mereka yang menghujat Roh Kudus di dalam Matius 1232. Kata menghujat di sini memiliki arti sempit dan arti luas. Secara sempit kata menghujat di sini bisa diartikan “melecehkan dan merendahkan pribadi Roh Kudus”. Orang-orang yang mungkin tidak percaya kepada kuasa Roh Kudus, sehingga di dalam hidupnya kerap merendahkan dengan kata-kata dan perbuatan. Ini juga bisa disebut mendukakan hati Roh Kudus Efesus 430. Arti luas dari menghujat adalah orangorang yang terus menerus menolak karya Roh Kudus dalam hidupnya. Dia mungkin melihat tanda dan mujizat dilakukan, pember itaan Injil diberikan, tetapi hatinya terus menerus menolak suara Roh Kudus yang lembut. Sampai pada akhir hidupnya, dia menolak keselamatan, dan tidak dapat diampuni lagi. Jangan sampai kita mendukakan Roh Kudus 8 apa lagi menghujat-Nya! Bagaimana caranya agar saya bisa d i b a p t i s R o h K u d u s d a n mendapatkan karunia berbahasa Roh? Caranya adalah dengan meminta kepada Bapa yang baik. Yesus berkata, “Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anakanakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya”. Lukas 1113 Sembari menantikan baptisan Roh Kudus, jangan pasif, tetapi teruslah berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dengan akal budi kita. Bapa pasti akan memberikan karunia Roh Kudus- Nya pada waktunya! Haleluya. DAP. AMIN Cara Membedakan Suara Tuhan 1 . S e b u a h p i l i h a n y a n g ti d a k bertentangan dengan Firman Tuhan Setiap menghadapi sebuah pilihan dan ingin menentukan pilihan mana yang akan dipilih, maka pertimbangkanlah baik-baik segala pilihan, termasuk pertimbangan dari pikiran pribadi, nasihat orang tua, atau nasihat seorang ahli. Namun, pastikan bahwa pilihan tersebut selaras dengan ajaran Firman Tuhan. Terutama untuk keputusan penting seperti pernikahan atau pekerjaan, penting untuk merujuk kembali ke Alkitab dan memastikan b a hwa p i l i h a n t e r s e b u t ti d a k bertentangan dengan Firman Tuhan. Oleh karena itu, perluaslah fokus kita pada ajaran Firman Tuhan. Meskipun kita menerima nubuatan masa depan dari seorang hamba Tuhan atau nasihat dari seseorang, tetaplah melakukan pengecekan dengan merujuk kepada Alkitab. 2. Dalam mengambil sebuah keputusan merasakan adanya damai sejahtera “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” - Kolose 3 15 9 18 JUNI 2023 MENARA DOA MENDUKUNG PEMBANGUNAN GRAHA AMAL KASIH & SEKOLAH AMAL KASIH PKL. - WIB - VIA ZOOM SETIAP HARI JUMAT MEETING ID 940 9676 0057 PASSCODE MENADO SEGERA HUBUNGI KONTER GEREJA LOKAL DIMANA ANDA BERIBADAH AMIN sumber Berdasarkan ayat tersebut ketika kita akan mengambil sebuah keputusan bahkan hal tersebut adalah keputusan besar, kita dapat terlebih dahulu memastikan bahwa ada damai sejahtera yang kita rasakan di dalam hati dan diri kita. Oleh karena itu, keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan kepuasan pr ibadi, tetapi juga melibatkan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang mungkin timbul. Lebih penting lagi, keputusan tersebut tidak tergantung pada kondisi atau situasi eksternal, melainkan muncul dari perasaan damai yang ada dalam hati. 3. Setiap keputusan hanya untuk kemuliaan Tuhan Pe r lu dipe r timbangkan apakah keputusan yang diambil akan membawa kita lebih dekat kepada Yesus atau tidak. Keputusan yang diambil saat ini akan berdampak pada masa depan kita. Dimana kondisi kita saat ini adalah hasil dari keputusan yang telah kita buat di masa lalu. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa keputusan yang kita ambil akan mendekatkan kita kepada Yesus, memuliakan nama-Nya, dan tidak menjauhkan kita dari JADWAL IBADAH ONSITE GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA IBADAH MINGGU GBI Danau Bogor Raya & Youth Grha Amal Kasih Danau Bogor Raya GBI Jalan Siliwangi Bogor GBI Bogor Nirwana Residence Bergabung dengan GBI Danau Bogor Raya Grha Amal Kasih Danau Bogor Raya GBI Jalan Sudirman Bogor 0700 0900 Youth-DM Gedung Lautan Bogor GBI Bukit Cimanggu City 0700 & Youth 1100 DM Sport Club Bukit Cimanggu City GBI Jalan Pajajaran Bogor 0900 Gedung Setyajaya Jl. Pajajaran 23 Bogor GBI Jalan Semeru Bogor Minggu ke 2 & 4 0800 Ballroom Braja Mustika Jl. Semeru Bogor GBI Martadinata 0900 Jl. Martadinata Bogor GBI Warban 0900 Harmoni Jl. Siliwangi Sukasari Bogor GBI Jalan Pasar Ciampea 0800 Jl. Raya Pasar Ciampea No. 7 Bogor GBI Caringin 0800 Hotel Lido Jl. Raya Bogor Sukabumi KM 21 GBI Citayam 1000 Utan Jaya No. 21 Depok GBI Tarisi Jasinga 0930 Ibdh Anak 0700 Jl. Sindangreret No. 3 Bogor GBI Cicurug 1000 Hotel Lido Jl. Raya Bogor Sukabumi KM 21 GBI Hotel Delaga Biru Cipanas 0900 1100 Youth Jl. Raya Cipendawa 417 Cipanas GBI A Yani Sukabumi 0900 Jl. A Yani No. 20 Blkg Sukabumi GBI Hotel Royal Safari Cisarua 0800 Hotel Royal Safari Garden Cisarua GBI Jalan Tapos Cibinong 0700 0900 1100 1700 Jl. Tapos No. 53 Kanji Cibinong GBI Simpang Depok Minggu ke 1 pkl. 0900 Jl. Raya Bogor Depok GBI Puspanegara 0700 Jl. Puspanegara Citeureup GBI Balekambang Karanggan Muda 0800 Jl. Bale Kambang No. 8 Gunung Putri GBI Citra Indah Jonggol 0800 1000 Perumahan Citra Indah Jonggol GBI Jalan Raya Cikaret 0800 Ruko LMC Cibinong GBI LMC 1100 Ruko LMC Cibinong GBI Ujung Genteng 0900 KP Waluran Ds Gunung Batu GBI Sirnagalih 1700 Komplek Batalyon Polisi Militer TNI-AD Blok II Mengker Ds Sirnagalih GBI Villa Ciomas 0900 Perum Villa Ciomas G1/12A GBI Citeureup 0800 Central Ruko Cibinong Jl. Mayor Oking Cibinong GBI Karang Sari Pelabuhan Ratu 0800 Hotel Karang Sari Jl. Raya Cisolok Pelabuhan Ratu GBI Sentul City 0900 Youth Ruko Plaza Niaga 2 Sentul City GBI Kampung Pulo Citeureup 0700 0900 Kampung Pulo RT/RW 001/001 GBI Hoscokroaminoto Cianjur 1100 Jl. Hoscokroaminoto 55 Cianjur GBI Cibadak 0900 Suryakencana No. 47 Cibadak GBI Cilebut 0900 Perum Taman Griya Kencana E1/8 GBI Olympic City 0900 Jl. Kaum Sari Kedung Halang Bogor GBI Ciawi 1000 Jl. Banjar Waru Ciawi GBI Babakan Baru 0900 Babakan Baru RT/RW 03/04 GBI Griya Bukit Jaya 0900 Ruko Griya Bukit Jaya A-9 Blkg Super Indo, samping Bank BNI GBI Karadenan 0700 0900 Jl. Kaumpandak No. 14 Karadenan GBI Jalan Raya Bogor - Nanggewer 0900 Hotel Bigland - Jl. Olympic Raya Sentul GBI Rancamaya 0900 Kelurahan Racamaya PI GBA 1500 Graha Bina Asuh PI Karacak Jl. Raya Karacak, Kec. Ranca Bungur GBI HOPE Church 1000 Ruko Pascal Barat No. 11-12 Jl. Scientia Square Barat, Gading Serpong GBI Groningen Belanda 1400 Gospel Theek De Rank Paterwoldseweg 123 Groningen GBI Dordrecht Belanda 1000 Gedung JUBAL, Jan Lighthaartiaan No. 1 3323 KD Dordrecht IBADAH TENGAH MINGGU WBI Wanita Bethel Indonesia 1000 Setiap Selasa minggu ke-3 di Grha Amal Kasih DBR UMAS Usia Emas 1000 Setiap Jumat minggu ke-2 di Gd. Setyajaya No. 23
Yesusmati untuk kita orang percaya kepada-Nya. Semua ini dilakukan Yesus dalam ketaatan-Nya kepada Bapa di Sorga. Walaupun dalam kemanusiaan Yesus berseru dengan nyaring "Eloi, Eloi, lama sabakktani", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku. Namun proses kematian-Nya tetap berlangsung karena untuk kita manusia.
Vol VIII, Nomor 15, 25 Wafa 1393 HS/Juli 2014 i Beberapa Pokok Bahasan Khotbah Jumat 06-06-2014 Bahasan mengenai Ketaatan adalah yang terpenting bagi setiap tingkat kepengurusan. Jika para pengurus memahami bahasan ini, maka otomatis para anggota akan menaruh perhatian terhadapnya dan kita akan menyaksikan keteladanan ketaatan di tiap bidang dan tingkat dalam Jemaat; para Amir, para ketua dan
0.25) (1Taw 16:10) (full: BIARLAH BERSUKAHATI ORANG-ORANG YANG MENCARI TUHAN. Nas : 1Taw 16:10 Kebahagiaan, keamanan, dan kebebasan kita dari kekhawatiran tergantung kepada rasa terima kasih kita kepada Allah dan ketekunan kita dalam mencari wajah-Nya setiap hari (ayat 1Taw 16:8-11).Orang yang terus-menerus berseru kepada Tuhan dengan ucapan syukur dapat memiliki keyakinan bahwa Ia akan
BAHANKHOTBAH TENTANG FIRMAN TUHAN:231,294; BAHAN KHOTBAH PASKAH: 220,224, 234,301,345; BAHAN PELAJARAN SEKOLAH MINGGU: BAHAN KHOTBAH IBADAH JUMAT AGUNG:301,308,309,345,951; BAHAN KHOTBAH IBADAH PASKAH:308,30, Bukan bermaksud menjual belikan firman Tuhan, tetapi blog ini adalah sarana penggalangan dana untuk mencukupi biaya operasional
KompilasiKhotbah Jumat Juli 2016 Vol. X, No. 14, 11 Nubuwwah 1395 HS/11 November 2016 Diterbitkan oleh Sekretaris Isyaat Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia Badan Hukum Penetapan Menteri
AyatAlkitab Tentang Kasihilah Musuhmu Seperti Dirimu Sendiri. Mengasihi orang yang tidak dikenal mungkin jauh lebih mudah dari pada harus mengasihi mereka yang berbuat jahat terhadap kita. Tapi seperti itulah kasih yang diajarkan Tuhan Yesus terhadap murid-murid-Nya. Yaitu supaya kita mengampuni musuh dan berbuat baik kepada orang yang
Tetapdidalam Tuhan (ayat 6) "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia" "Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora!Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari
. 8z7y5bnl4s.pages.dev/6728z7y5bnl4s.pages.dev/5158z7y5bnl4s.pages.dev/4708z7y5bnl4s.pages.dev/7288z7y5bnl4s.pages.dev/6738z7y5bnl4s.pages.dev/5948z7y5bnl4s.pages.dev/6278z7y5bnl4s.pages.dev/8298z7y5bnl4s.pages.dev/8738z7y5bnl4s.pages.dev/8918z7y5bnl4s.pages.dev/3028z7y5bnl4s.pages.dev/5728z7y5bnl4s.pages.dev/428z7y5bnl4s.pages.dev/9578z7y5bnl4s.pages.dev/44
ayat firman tuhan tentang jumat agung